blog-1

Tindaklanjut Persiapan RS Surveilans Sentinel Congenital Rubella Syndrome (CRS)

Ambon, (06/12/22) Sebagai salah satu upaya melindungi generasi muda dari bahaya Congenital Rubelle Syndrome (CSR) atau Sindrom Rubella Kongenital, tim dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kembali mengunjungi RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon untuk melakukan kunjungan persiapan Rumah Sakit Surveilans Sentinel Congenital Rubelle Syndrome

Congenital Rubella Syndrome (CRS) sendiri adalah suatu kumpulan gejala yang  berakibat dari infeksi virus rubela selama kehamilan. Pada dasarnya, jika infeksi rubela terjadi pada masa awal kehamilan maka akan menyebabkan abortus atau lahir mati, namun apabila bayi tetap hidup maka dipastikan akan terjadi cacat berat (birth defect).  Risiko infeksi dan cacat kongenital paling besar terjadi selama trimester pertama kehamilan. Tanda dan gejala utama bayi menderita CRS antara lain, terjadinya gangguan pendengaran, terdapat penyakit jantung kongenital, katarak kongenital atau glaucoma kongenital serta retinitis pigmentosa. Untuk mencegah infeksi rubella pada ibu hamil, dapat dilakukan vaksinasi MMR sebelum hamil, waspadai penderita rubella di lingkungan sekitar dan pastikan daya tahan ibu hamil selalu dalam keadaan baik. 

Kunjungan ini direncanakan akan dilakukan selama tiga hari pada tanggal 6 – 8 Desember 2022. Tim yang berkunjung ke RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon terdiri dari Komite Ahli Nasional Surveilans PD3I, Perwakilan dari Laboratorium Nasional Campak – Rubella/CSR, Sekertariat Komnas PP – KIPI, Epidata WHO Indonesia dan Tim Kerja Imunisasi WUS, Surveilans PD3I dan KIPI. Rombongan ini disambut baik oleh Direktur Utama RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon drg. Saraswati, MPH beserta jajarannya dan didampingi oleh beberapa dokter spesialis, petugas rekam medis dan perwakilan unit terkait penanganan pasien. Dalam kesempatan ini dilakukan paparan Pelaksanaan Surveilans Sentinel CRS, Tinjauan Persiapan Pelaksanaan Surveilans CRS di RS serta Pencacatan Pelaporan Surveilans CRS melalui web PD3I.  Kegiatan ini dilakukan sebagai tindaklanjut dari kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Komite Verivikasi Nasional Eliminasi CRS, Laboratorium Rujukan Nasional CRS, WHO Indonesia dan CDC Indonesia pada tanggal 7 – 8 September 2022 lalu.


kembali ke artikel