Waspada Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal Pada Anak
Rabu, 09 November 2022, Tribun Ambon kembali menggelar Talkshow bincang – bincang dengan mengundang narasumber dokter spesialis anak dari RSUP dr. Johannes Leimena Ambon, dr. Elisabeth Joan Salim, Sp.A. Talkshow yang mengangkat tema “Waspada Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal Pada Anak” ini dibuka dengan pembahasan mengenai fungsi ginjal. “Secara garis besar ginjal berfungsi untuk menyaring racun yang berasal dari obat dan makanan serta zat – zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh, selain itu fungsi ginjal juga untuk mengatur air dalam tubuh, mengatur elektrokit dalam tubuh dan lain-lain” jelas dr. Joan.
Ginjal yang sehat dapat dilihat dari air seni yang cukup, warna urin tidak pekat dan keruh. Penyebab terjadinya gangguan ginjal pada anak adalah kekurangan cairan, kebocoran atau kerusakan ginjal, terjadi sumbatan pada ginjal dan kelainan bawaan pada anak. Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipika (GGAPA), merupakan gagal ginjal akut yang terjadi secara progresif atau tiba-tiba memburuk secara cepat dan tidak biasa. Hal tersebut dimulai dengan penemuan kasus yang tidak biasa pada anak yang tiba-tiba mengalami demam, batuk, pilek dan diare yang telah diberikan banyak cairan namun tidak kunjung buang air kecil. Dan penyebabnya diduga berasal dari etilen glikol yang berasal dari obat sirup.
Gejala dari GGAPA ini terjadi adalah demam disertai diare atau muntah atau batuk pilek, ada riwayat mengkonsumsi obat-obatan sirup dalam dua minggu terakhir, dan yang paling utama adalah anak tiba-tiba buang air kecil sedikit atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali.
Jika anak mengalami gejala GGAPA, orang tua jangan panik, ikuti perkembangan kasus GGAPA agar diketahui obat apa saja yang aman bagi anak, budayakan hidup bersih dan sehat agar fungsi ginjal tidak terganggu, deteksi dini penyakit anak dengan gejala GGAPA, dan segera ke faskes terdekat jika melihat gejala penyakit anak merujuk pada gejala GGAPA. Diharapkan informasi yang diberikan mengenai GGAPA tersebut bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi para orang tua untuk mencegah resiko terjadinya GGAPA pada anak.
kembali ke artikel