VISITASI PELAYANAN UNIT HEMODIALISA DI RSUP LEIMENA
Hemodialisa atau cuci darah merupakan salah satu tindakan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Maluku. Untuk itu, RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan mempersiapkan sarana prasarana, SDM maupun perizinannya.
Bertempat di ballroom lantai empat RSUP Dr. Johannes Leimena, dilaksanakan visitasi izin penyelenggaraan pelayanan dialisis dengan tujuan untuk menilai kesiapan unit hemodialisa milik RSUP Leimena. Adapun tim visitasi terdiri atas dr. Revi Oktapratiwi selaku perwakilan dari Tim Kerja Perizinan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan, dr. Gabe Gusmi Aprilia dari Tim Kerja Perizinan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan, dr. Narsum Machmud, Sp.Pd KGH FINASIM dari Pernefri Korwil Sulawesi Selatan, dr. Mega Asisa dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Deiby Dienthe Kalalo, SKM dari Dinas Kesehatan Kota Ambon.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIT ini dibuka dengan sambutan dari dr. Yanti Herman, S.H, M.H.Kes selaku Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dan dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan profil pelayanan dialisis RSUP Leimena oleh Direktur Utama, drg. Saraswati, MPH. “Leimena punya 10 alat dialisis, ruang CAPD, RO water treatment, dan berbagai fasilitas lainnya. Sedangkan untuk SDM di akhir bulan ini salah satu putra daerah kita akan kembali setelah selesai mengambil pendidikan sub spesialis, serta sudah ada dua perawat yang telah mengikuti pelatihan hemodialisa” jelas ibu Saraswati (12/10/22).
Agenda dilanjutkan dengan tinjauan lapangan yang terdiri dari verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan yang disambung dengan sesi diskusi mengenai hasil tinjauan lapangan. Hasil visitasi kemudian disampaikan dalam berita acara yang nantinya digunakan sebagai dasar pemberian rekomendasi perizinan pelayanan unit dialisis di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Sebagai penutup, drg.Saraswati, MPH berharap bahwa layanan unit dialisis ini dapat segera dijalankan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat di Kawasan Indonesia Timur, terutama Maluku.
kembali ke artikel